Pergeseran Metroseksual ke Spornoseksual

Metroseksual merupakan salah satu kata yang menggambarkan kehidupan pria yang begitu memperhatikan penampilan di jaman ini maupun dulu. Kata “metrosekual” diperkenalkan oleh Mark Simpson seorang jurnalis Inggris pertama kali pada tahun 1994 yang kemudian berkembang hingga sampai sekarang. Tidak heran kata metroseksual melekat di otak kita karena sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Metroseksual sendiri ditujukan oleh para pria yang memperhatikan penampilan mereka begitu berlebihan khususnya pada segi fashion, face, dan bahkan gadget. Tidak jarang jaman sekarang banyak sekali pria metroseksual dijumpai di kota – kota besar, bahkan sebagai model – model majalah atau pun pakaian dan produk maskulin di toko – toko kosmetik dan pakaian. Hal ini tentunya menjadi sebuah tren perubahan jaman sekarang.

Source by Google

Banyaknya majalah fashion, kini tidak lagi ditujukan pada wanita saja melainkan adanya majalah – majalah tertentu yang ditujukan pada pria semacam ini seperti GQ, Mens Health, dan majalah Playboy sekalipun. Adanya tingkat kebutuhan dan pangsa pasar bagi pria metroseksual menjadi salah satu keuntungan bagi mereka – mereka yang berkecimpung di bisnis seperti itu.

Dahulu pria yang memperhatikan penampilan ini mungkin akan mendapatkan hukuman sosial dari orang – orang terdekat dikarenakan perbedaan gender berarti berbeda pula tingkah laku dan kewajiban. Akan tetapi, dengan berkembangnya jaman hal seperti itu tidaklah lagi memandang gender. Mungkin di pedalaman atau desa – desa yang belum tersentuh akan globalisasi ini masih berpikiran seperti itu, akan tetapi tidak untuk kota – kota besar saat ini. Misalnya saja kota Bandung yang terkenal akan banyaknya pakaian – pakaian pria yang modern ini menjadi salah satu ikon bagi pria metroseksual berbelanja pakaian ataupun aksesoris lainnya.

New York, kota dengan julukan kota fashion ini pun tidak terlepas dari banyaknya para pria metroseksual dengan penampilan eksekutif – eksekutif muda di jalanan. Mark Simpson sendiri awalnya memperkenalkan pria metroseksual dengan contoh David Bekcham pada tahun 2002 yang ditulis pada Salon.com yang kemudian berkembang hingga sekarang.

Source by Google

Semakin berkembangnya jaman saat ini, pria metroseksual tidaklah lagi memperhatikan penampilan secara fashion dan sekedar muka saja melainkan fisik (tubuh). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat – tempat fitness di Indonesia bermunculan. Apa yang menjadikan pria metroseksual ini memperhatikan penampilan fisik ini menjadi sebuah obsesi olahraga yang berlebihan untuk mendapatkan kotak – kotak 6 pax atau abs yang maskulin. Hal ini dilambangkan sebagai seorang pria modern yang sehat dan juga sempurna. Tentu ini menjadi sebuah masukan positif bagi pria metroseksual dalam rutin melakukan olahraga untuk menjada kesehatan dan bentuk tubuh ideal.

 

Akan tetapi, masalah timbul ketika banyaknya pria metroseksual ini terlalu berlebihan dalam menjaga bentuk tubuh ideal baik dari segi menjaga makanan, hingga rasa narsis berlebihan akan diri sendiri. Munculnya Spornosexual dilahirkan oleh pria metroseksual seperti ini.

Source by Google

Mark Simpson, selain mengenalkan kata pria metroseksual pada dunia juga mengenalkan istilah baru yakni pria spornosekual pada tahun 2014 dengan penelitiannya terhadap atlet pemain bola seperti Christiano Ronaldo. Kata Spornosekual berasal dari gabungan Sport, Sex, dan Metrosekual. Pria spornosekual memiliki kecendrungan mencintai diri sendiri terlalu berlebihan dengan memamerkan tubuhnya pada orang lain. Hal ini dapat dikatakan dengan menggunakan media sosial baik Instagram, Twitter ataupun Path sebagai sarana penyebaran tubuhnya pada orang lain. Hal ini tentu melahirkan 2 asumsi akan pria spornoseksual, yaitu menginspirasi orang – orang untuk berolahraga atau mendapatkan suatu kepuasan(jasmani & rohani) dengan pujian dari orang – orang yang melihatnya.

 

Pria Spornoseksual bertumpu pada penjualan diri(penampilan) pada orang – orang agar memperhatikannya. Hal inilah yang melahirkan pria spornoseksual dan menenggelamkan pria metroseksual. Tidak menutup kemungkinan banyaknya pria metroseksual sekarang ini bergeser menjadi pria spornoseksual. Banyaknya pria yang melakukan olahraga sebagai alasan kesehatan padahal hanya demi mendapatkan bentuk tubuh ideal. Dari bentuk tubuh ideal inilah tidak sedikit mereka menggunakannya untuk kepentingan – kepentingan.

Source by Google

Pria spornosekual bukan hanya memperhatikan bentuk tubuh ideal tetapi juga menjual penampilan secara sensual, narsis dan banyaknya selfie dengan telanjang dada berubah menjadi hal yang lumrah.

Bukan hanya itu saja, pria spornoseksual dapat memanfaatkan penampilannya sebagai bentuk profesi, misalnya model pakaian dalam, atau bahkan model lainnya yang fotonya dapat disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Munculnya pria spornoseksual menggeser pria metroseksual saat ini. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda salah satu dari pria metrosekual atau pria spornosekual?

Leave a comment